Sabtu, 08 Desember 2012

Menggenggam Harapan

   Sepasang suami istri menggelar dagangannya di trotoar jalan. Saat itu petang turun terburu-buru. Lampu jalan tak cukup terang menerangi dagangan mereka. Di kanan kiri tumpukan puing-puing bongkaran pasar mengepung. Di depan, berlalu-lalang kendaraan dan langkah-langkah cepat. Siapa pula yang tertarik membeli? Namun, mereka berdua silih berganti menyapa dan menawarkan dagangan. Kaos anak warna-warni, Setangan sebungkus tiga, Rok kecil, dan entah apa lagi. "Wahai suami istri pedagang, mengapa kalian yakin ada yang membeli dagangan itu. Bagaimana kalian bisa menjajakan barang di keremangan dan keriuhan seperti ini?"
   
   "Kami tak kehilangan harapan", begitu jawabnya. "Itulah satu-satunya kekuatan kami. Kami tidak tahu apa dan bagaimana membesarkan usaha ini, namun kami tahu harapan takkan pernah meninggalkan mereka yang menggenggamnya." Berterima-kasihlah pada orang-orang kecil yang memberikan teladan dan menebarkan harapan perbaikan hidup pada kita. Mereka tiang penyangga yang menahan langit dari keruntuhan. Mereka peredup terik mentari kehidupan yang adakalanya terasa panas membakar.

Jumat, 09 November 2012

(repost) part 2

Cont'..........

  Tapi cerita yang lebih menyedihkan baru saja dimulai. Tidak ada yang tahu kalau seekor belibis itu memiliki pasangan. Menurut keyakinan penduduk kota, dalam waktu tertentu, dewa-dewi di surga turun menjejak bumi. Celakanya belibis itu turun di waktu dan tempat yang salah.
  Fram dan istrinya kembali ke keseharian mereka dulu yang menyenangkan. Tubuh Fram kembali kekar. Ia mengambil alih tugas istrinya selama ini. Terlebih kaki istrinya pincang sekarang, terpotong hingga pangkal betis. "Terkena pohon cemara yang roboh. Membusuk. Jadi aku potong!" Istrinya menjelaskan. "Kau tetap cantik meski pincang, istriku!" Fram bergurau riang. Istrinya bersemu merah. Dan kebahagiaan mereka semakin lengkap saat enam bulan kemudian istrinya hamil. Benar-benar kabar yang menyenangkan.
  Saat kandungan istrinya menjejak tujuh bulan, terjadilah peristiwa aneh itu. Fram yang sedang berburu rusa di hutan cemara, tidak sengaja melihat seekor belibis indah. Semangat Fram mengejarnya. Bukan main, belibis itu benar-benar indah. Fram berkali-kali jatuh mengejar belibis itu hingga ke tepi danau. Melupakan banyak keganjilan. Dan terperanjatlah! Ia tidak menemukan seekor belibis yang sedang berenang, tapi seorang wanita yang sedang mandi.
  Apakah cinta sejati itu? Apakah ia sebentuk perasaan yang tidak bisa dibagi lagi? Apakah ia sejenis kata akhir sebuah perasaan? Tidak akan bercabang? Tidak akan membelah diri lagi? Titik? Penghabisan? Bukankah lazim seseorang jatuh cinta lagi padahal sebelumnya sudah berjuta kali bilang ke pasangan-pasangan lamanya, "Ia adalah cinta sejatiku!"
  Entah bagaimana caranya, Fram jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis belibis tersebut. Duhai, celakalah urusan ini. Jalan kisah menjadi berpilin menyakitkan. Bukannya menghabiskan waktu bersama istrinya yang sedang hamil tua dirumah, Fram malah lebih banyak duduk di tepi danau. Bercengkerama dengan gadis itu.
  Di mata Fram, gadis itu sungguh menyenangkan. Memesona. Pakaiannya indah berkilauan. Perhiasannya cemerlang. Wajahnya bagai guratan sempurna pematung tersohor. Tubuhnya memikat. Fram benar-benar jatuh cinta. Tak pernah ia menyadari, ternyata cinta bisa sehebat ini.
  Malangnya nasib istri Fram, seminggu sudah suaminya tidak pulang-pulang. Ia hanya menunggu cemas di bawah pintu. Sementara perutnya semakin membuncit. Dua minggu lagi bayinya akan lahir. Di tengah putus-asanya menunggu, pagi itu, persis saat cahaya matahari menerabas sela dedaunan pohon cemara, persis saat bunga-bunga bermekaran di halaman pondok, istri Fram memutuskan mencari suaminya.
  Pencarian yang menyesakkan. Dengan sepotong tongkat, istri Fram menopang tubuhnya yang kesusahan menyisir hutan cemara. Dan lebih menyesakkan lagi saat ia akhirnya menemukan Fram yang sedang tergila-gila cinta, berdua dengan gadis cantik itu. 
  Tersungkurlah istri Fram. Lirih memanggil suaminya. Duhai, Fram hanya melirik selintas, lantas menyuruhnya pergi. Seperti tidak pernah mengenalnya.
  Seperti tidak pernah mengenalnya.
  Menangis istri Fram. Lemah berusaha memeluk kaki suaminya. Fram justru mengibaskannya. Membuat tubuh dengan perut buncit itu jatuh terjungkal. Tongkat yang dibawanya tak sengaja mengenai kepala. Istri Fram mengaduh kesakitan. Meski ada yang lebih sakit lagi di hatinya.
  Dimanakah janji cintanya? Dimanakah? Semuanya musnah di saat mereka harusnya sedang berbahagia menanti anak pertama mereka. Istri Fram gemetar berusaha berdiri.Lirih memanggil dewa-dewi di surga demi sebuah keadilan. Ia gemetar berdiri dengan sebelah kakinya, pincang berusaha mencengkeram bebatuan.
  Fram tidak peduli. Menarik tangan gadis belibis, mengajaknya pergi menjauh. Tapi sebelum itu terjadi, dewa-dewi di surga yang melihat kejadian itu turun ke bumi. Mengungkung tepi danau dengan gemerlap mereka.
  "Siapakah yang memanggil dan meminta penjelasan?"
  "Aku...", Istri Fram menjawab lirih.
  Dan menjadi teranglah urusan itu. Gadis cantik itu adalah penjelmaan pasangan belibis yang tersesat di pondok Fram dua tahun silam. Justru gadis cantik itu menuntu keadilan. Istri Fram tersedu mendengar tuntutan itu, ia tidak menyangka urusan berubah sedemikian rupa.
  "Baik, yang terjadi, biarlah terjadi. Maka biarlah Fram yang memutuskan masalah ini. Apakah ia akan memilihmu atau memilih gadis belibis. Wahai, karena kau seorang manusia, dan gadis belibis ini separuh dewa-dewi, maka kami akan memberikan kau tiga kali kesempatan untuk menghilangkan kelebihan miliknya atau menambahkan kelebihan milikmu. Setelah itu apakah Fram akan memilihmu atau gadis belibis itu terserah padanya"
  Istri Fram menyeka air matanya.
  "Aku ingin seluruh sihir milik gadis ini dihilangkan!"
  Cahaya yang mengungkung gadis belibis mendadak lenyap. Pakaiannya kehilangan kemilau. Perhiasannya berubah menjadi kerikil batu. Tetapi, tetap saja ia terlihat lebih cantik dari siapa pun di tempat itu. Tetap memesona. Fram dengan mudah memutuskan memilih gadis belibis itu. Istri Fram mengeluh tertahan.
  "Aku ingin seluruh sihir yang masih mengungkung suamiku dihilangkan!", Istri Fram menyebut kesempatan keduanya. Gentar sekali menunggu hasilnya.
  Sekejap cahaya yang membalut tubuh Fram sejak pertama kali ia melihat burung belibis itu menghilang. Sihir pesona itu lenyap. Petani miskin itu tiba-tiba seperti baru tersadarkan. Tetapi, apalah arti cinta sejati? Gadis belibis itu tetap memesona meski sihirnya tidak lagi menutup mata dan membebalkan otaknya. Fram sekali lagi tega memilih gadis belibis itu.
  Istri Fram jatuh terduduk.
  Oh, dimanakah sisa-sisa janji cinta itu? Dimanakah?
  "Aku ingin Fram melihat janji kebahagiaan yang diberikan oleh bayi yang ku kandung", istri Fram berkata lirih. Menyebut kesempatan ketiga sekaligus terakhirnya.
  Siluet cahaya menggetarkan mengungkung kepala Fram. Ia seperti menyaksikan visualisasi nyata masa depan mereka. Kehidupan yang menyenangkan di pondok dengan anak-anak mereka. Taman bunga di tepi danau. Tetapi, apalah gunanya janji masa depan itu? Fram mengibaskannya. Ia merasa memiliki kehidupan yang lebih indah bersama gadis belibis ini. Fram mendesis, memilih gadis belibis.
  Tersungkurlah istri Fram sekarang. Menangis. Tiga kali kesempatan, habis sudah pengharapannya. Musnah. Tepi danau itu senyap, hanya diisi oleh berlarik suara tangisan.
  Fram meraih tangan gadis belibis di sebelahnya. Mengajaknya pergi. Matanya benar-benar dibutakan oleh tampilan. Tega sekali ia memberangus kehidupan bersama istrinya. Dewa-dewi menghela nafas tertahan. Apa pun hasilnya, semua sudah selesai. Mereka beranjak hendak pergi. Saat itulah salah seorang dewa-dewi itu berkata lirih.
  "Kenapa kau tidak menggunakan kesempatan terakhirmu untuk menunjukkan kejadian yang sebenarnya, wahai wanita yang malang".
  Wajah-wajah tertoleh. Seorang dewa yang amat cemerlang wajahnya terbang mendekati istri Fram.
  "Kenapa kau justru menggunakan kesempatan terakhirmu untuk memperlihatkan janji masa depan?"
  Istri Fram tersedu, menggeleng. Menyeka pipinya.
  "Wahai wanita yang malang, kenapa kau tidak meminta kami menunjukkan dengan nyata kejadian malam itu. Agar suamimu melihatnya. Agar gadis belibis ini melihatnya"
  Istri Fram berkata lirih, tertahan "Aku tidak ingin cintanya kembali karena dia merasa berhutang budi"
  Dewa dengan wajah cemerlang itu tertawa getir.
  "Kau melakukannya karena cinta, wahai wanita yang malang. Maka tidak ada hutang-budi. ah, urusan ini benar-benar menyakitkan. Amat menyakitkan". Dewa itu menoleh ke arah Fram dengan tatapan menghinakan, "Kau tidak pernah tahu mengapa istrimu pincang, wahai pemuda yang sepatutnya dikasihani. Dan kau, gadis belibis yang menyedihkan, kau tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi dengan belibis pasanganmu. Biarlah hari ini seluruh dewa-dewi menjadi saksi, dalam urusan cinta ini mereka yang dibutakan oleh duniawi tidak akan pernah mengerti hakikat cinta sejati".
  Maka melesatlah dewa dengan wajah cemerlang itu ke angkasa, menyusul dewa-dewi lainnya. Meninggalkan istri Fram yang menangis tersungkur sendirian. Istri Fram yang hamil tua. Istri Fram yang menyimpan kisah sesungguhnya apa yang terjadi malam itu, ketika suaminya sekarat. Peristiwa yang tidak ingin ia perlihatkan pada suaminya, hingga suaminya merasa berhutang-budi.
  Fram dan gadis belibis itu justru sudah pergi segera.


  Kau ingin mendengar penjelasan yang sesungguhnya di malam saat Fram sekarat? Kau ingin tahu? Baiklah, akan aku bisikkan. Semoga setelah itu, sama sepertiku dulu, kau akan tetap mempercayai adanya cinta, meski bisa jadi kau dalam posisi yang tersakiti.


  Lama sekal istri Fram memandangi belibis di tangannya. Mendadak ia merasakan ada yang ganjil. Lihatlah, mata belibis itu menyimpan perasaan takut kehilangan sesuatu. Cemas berpisah dengan sesuatu. Istri Fram mengenali tatapan itu. Tatapan itu sama seperti tatapan miliknya, tatapan yang amat takut kehilangan suaminya. Takut berpisah dengan suaminya.
  Fram semakin kejang. Melenguh tertahan. Istri Fram gemetar mengambil pisau. Sekali lagi menatap mata belibis dalam jepitan tangannya. Belibis ini pasti memiliki pasangan, sama seperti dirinya yang memiliki pasangan. Tidak. Istri Fram berkata lirih. Malam ini, jika sepotong daging itu akan mengobati suaminya, itu tidak akan berasal dari belibis elok ini.
  Biarlah dewa-dewi menjadi saksi. Biarlah semua ini menjadi bukti cinta sejatinya. Istri Fram sambil menggigit bibir gemetar menebaskan pisau tajam. Bukan ke leher belibis, tapi ke betis kakinya. Sempurna memotong. Malam itu, istri Fram memberikan "daging" miliknya.
  Ia melepas pergi belibis jelmaan itu. Itulah yang terjadi. Malangnya, belibis jantan yang hendak kembali terbang ke langit terjerembab di pecahan es danau. Mati tenggelam tanpa seorang pun tahu, juga termasuk pasangan betinanya. Malam itu, istri Fram telah membuktikan cinta sejatinya. Andaikata demi kesembuhan suaminya ia harus memberikan jantungnya, maka itu pasti akan diberikannya.

(repost) part 1

  Dua ratus tahun silam.
  Legenda itu dimulai disini. Legenda yang selalu diceritakan turun temurun oleh tetua kota. Diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan pesan sederhana, jangan pernah mengulangi kesalahan yang dilakukan Fram, si petani miskin.
  Alkisah, Fram sangat beruntung mendapatkan istri yang sempurna. Kembang kota. Diantara puluhan pemuda yang menyanjung dan menyatakan cinta, gadis itu justru memilih Fram, pemuda miskin yang tinggal di dekat Danau Kota. Meninggalkan janji kehidupan yang lebih baik yang bisa diberikan pemuda kaya lainnya. Tidak juga,  gadis itu di hari pernikahannya tersenyum riang dan berkata, "Aku akan menjemput janji cintaku, tidak ada janji kehidupan yang lebih hebat dari itu, bukan?"
  Fram mencintai istrinya. Dan jangan ditanya apakah istrinya mencintai Fram. Masalahnya, apakah cinta itu? Apakah ia sebentuk perasaan yang tidak bisa dibagi lagi? Apakah ia sejenis kata akhir sebuah perasaan? Tidak akan bercabang? Tidak akan membelah diri lagi? Titik? Penghabisan? Bukankah lazim seseorang jatuh cinta lagi padahal sebelumnya sudah berjuta kali bilang ke pasangan-pasangan lamanya, "Ia adalah cinta sejatiku!"
  Urusan ini benar-benar rumit. Awalnya, keluarga muda itu memulai kehidupan bahagia selama lima tahun. Walau miskin, mereka selalu merasa berkecukupan. Apalagi istrinya tidak banyak menuntut, selain perhatian dan kasih sayang. Tepi danau kota seperti berubah menjadi taman bunga. Pondok kecil mereka berdiri indah di tengah hamparan kembang. Itulah kesukaan istri Fram sejak kecil. Kupu-kupu.
  Sayang, di penghujung tahun kelima pernikahan mereka, musim dingin datang tak terperikan. Kota dikungkung badai salju berhari-hari. Berminggu-minggu. Berbulan-bulan. Tidak ada yang tahu hingga kapan. Salju dimana-mana. Pohon-pohon meranggas dibalut gumpalan es. Kembang-kembang layu ditimbun tumpukan es. Danau membeku. Dan tidak ada yang berniat menjejak laut yang sepanjang hari digantang angin-badai.
  Seluruh kota mengalami kesulitan besar. Berebut makanan menjadi pemandangan sehari-hari. Enam bulan kemudian, harga sepotong roti tawar sebanding dengan sebutir peluru. Tak ada yang bisa mengalahkan urusan perut. Kota yang elok bertetangga selama ini, carut-marut oleh perkelahian. Dan celakanya, itu semua belum cukup, penyakit aneh mendadak menjalar dengan cepat. Tubuh-tubuh lumpuh. Muka pucat. Bibir membiru. Dan kematian silih berganti menghampiri.
  Enam bulan sejak penyakit aneh itu tiba, kota benar-benar tak tertolong. Sepanjang hari hanya kidung sedih yang terdengar. Nyanyian duka cita. Pemakaman demi pemakaman. Bagaimana dengan Fram dan istrinya? Jika di kota saja urusan ini pelik, apalagi bagi mereka. Enam bulan pertama mereka menghabiskan cadangan umbi-umbian di gudang. Enam bulan berikutnya, dimulailah cerita memilukan penuh pengorbanan tersebut. Fram terkena penyakit ganjil itu.
  Tubuhnya membeku di atas ranjang. Tanpa bisa digerakkan. Tinggallah istrinya yang kalut oleh banyak hal. Ia tahu persis, sejak memutuskan menikah dengan Fram, bahwa tentu saja tidak setiap hari janji kebahagiaan itu akan datang dalam kehidupan cinta mereka. Ada kalanya masa getir tiba. Dan saat itu benar-benar terjadi, tiba waktunya untuk menunjukkan betapa besar cinta itu. Bukan sekadar omong-kosong.
  Tak pernah terbayangkan tangan lembut itu mengais-ngais tumpukan salju, berusaha menemukan sisa umbi-umbian yang tersisa. Terseok mengumpulkan kayu bakar di hutan.  Melubangi permukaan danau, mencoba peruntungan mendapatkan ikan. Memperbaiki atap rumah yang rusak. Menambal dinding-dinding yang sobek oleh badai salju.
  Istri Fram berjanji akan bertahan hidup. 
  Dan semakin menyedihkan pemandangan itu, karena setiap malam ia dengan sabar merawat suaminya yang terbaring lumpuh di atas tikar. Menyuapinya dengan penuh kasih sayang. Menggendong tubuh suaminya yang semakin ringkih mendekati perapian. Membuang sisa kotoran suaminya dari atas ranjang. Memandikannya dengan air hangat. Istri Fram bersumpah akan bertahan hidup, demi suaminya.
  Dua belas bulan berlalu. Musim tak menunjukkan tanda-tanda akan berbaik hati. Kerusuhan besar menjalar di kota. Kecamuk orang-orang yang kelaparan dan sakit semakin menjadi-jadi. Dan ditengah kota yang sekarat itu, seorang penziarah--entah dari mana datanganya--singgah. Penziarah itu amat teganya mengatakan kalimat yang paling tidak logis bagi penduduk kota, semua penyakit aneh ini hanya bisa disembuhkan dengan memakan daging. Astaga, dimana lagi mereka akan menemukan daging hari ini? Seluruh ternak tak bersisa. Seluruh cadangan makanan tak berbekas.
  Keadaan Fram semakin menyedihkan. Sehari kemudian, tubuhnya mendadak kejang-kejang. Sekarat. Istrinya panik. Malam itu juga sambil terseok-seok ia menggendong Fram menuju kota. Meminta pertolongan tabib. Badai datang  menghajar apa saja. Pohon cemara bertumbangan. Istri Fram mendesis, menggigit bibir berusaha melalui badai salju. Entah dari mana kekuatan itu, dia tiba di kota keesokan harinya. Dengan tubuh biru. Kedinginan.
  Sayang, tidak ada pertolongan yang tersisa di kota. Tabib mengangkat bahu, menatap amat prihatinnya. "Aku tidak tahu, apakah yang dikatakan peziarah itu benar atau tidak. Berikan suamimu sepotong daging! Semoga itu menyembuhkannya!" Istri Fram sungguh menatap tak percaya. Kecewa. Sedih. Setelah perjalanan melelahkan inii, ternyata hanya untuk mendengarkan saran itu? Gemetar dengan sisa tenaga ia membawa Fram kembali ke rumah tepi danau. Menyedihkan. Tubuh yang semakin kurus-ringkih itu terhuyung, mencoba terus bertahan.
  Jangankan daging, sepotong umbi pun sudah sulit didapat. Ia sudah membongkar seluruh bekas kebun suaminya. Tidak ada. Kalaupun ada, sudah membusuk. Ikan-ikan di danau itu juga entah pergi kemana. Istri Fram menangis. Menatap wajah suaminya yang semakin sekarat. Ia tahu, se-sejati apapun cinta mereka, pastilah mengenal perpisahan. Ia tahu sekali itu. Tapi ia ingin berpisah dengan suaminya dalam sebuah pelukan yang indah. Saat satu sama lain bisa saling menyebut nama. Bukan seperti ini. Malam itu suaminya benar-benar tidak akan tertolong lagi. Istri Fram tersedu memeluk tubuh suaminya.
  Tetapi, hei! sudut matanya menangkap seekor belibis hinggap di jendela. Belibis? Istri Fram menyeka ujung matanya. Ganjil sekali. Bagaimana mungkin ada seekor belibis tersesat di musim dingin seperti ini? Tapi ia tidak sempat memikirkannya. Dengan gesit ia berusaha menangkap belibis tersebut. Jatuh bangun berkali-kali. Mantelnya sobek. Setengah jam berlalu, setelah mengerahkan sisa-sisa tenaga tubuhnya, ia tersenyum lebar menjepit sayap belibis tersebut.
  Malam itu, takdir langit di tepi danau itu berubah. Sepotong daging yang masuk ke dalam perut Fram mengembalikan kesehatannya. Malam itu, takdir langit di kota kami juga berubah. Musim dingin berkepanjangan tersebut berakhir. Digantikan semburat cahaya matahari pagi. Gumpalan salju mencair. Kecambah mekar tak terbilang. Tunas tumbuh menghijau. Janji kehidupan baru datang.


Cont'............. ^.^

Minggu, 14 Oktober 2012

Untitled

Di saat ku termenung,, kau datang bawa ceria
Di saat ku bahagia,, kau jaga penuh hatiku
Apapun kisahku,, kamu ada untukku
Hanya kaulah sahabat sejatiku


Kita kan selalu bersama didalam suka duka
Berbagi segalanya
Tak terpisahkan
Hanya kau yang ada di hatiku

Kita kan selalu bersama
Menggapai semua cita
Dan meraih dunia
Walau badai menghadang
Tak akan kita keluhkan
Bersama best friend forever

Rabu, 30 Mei 2012

Inilah Aku

Inilah aku dengan segala kekuranganku,
inilah aku dengan segala keterbatasanku,
dan inilah aku dengan segala yang ada pada diriku..
Aku dalam sadarku, aku dalam mimpiku, dan aku dalam tempurung yang menyelimutiku...
Aku tetaplah aku, dan sampai kapanpun inilah aku … : ) 



Jangan ganti aku atau membandingkan aku dengan yang lain hanya karena kau melihat semua kekurangan aku.., tapi coba-lah bertahan, hargai dan cintai setiap kekurangan-ku karena aku pun mencintai dan menghargai diri-mu apa adanya.. Tidak terlintas di otak kecil aku untuk me-request perubahan dari diri-mu karena aku menyukai diri-mu “sepaket” seperti pertama kali aku mengenal-mu.

Jangan bandingkan aku dengan yang lain karena tidak akan pernah sama, karena inilah diriku yang jauh dari kata sempurna. Tolong lihat aku sebagai seseorang, bukan sebagai Partner-mu, bukan juga orang tua-mu, bukan juga sebagai teman-mu, tidak juga sebagai sahabat-mu atau bahkan sebagai seorang “wanita” tapi lihatlah aku sebagai seseorang...

Karena bila kau melihat aku sebagai seseorang kau akan memberikan penghargaan akan segala perbedaan yang ada di antara kita., Karena aku adalah seseorang yang jauh dari sempurna, aku penuh kekurangan dan membutuhkan diri-mu sebagai pelengkapnya... Hargai dan cintai kekurangan-ku karena aku membutuhkanmu…

Jarak antara Kita

Yaa Allah...
Aku merindukannya karena-Mu Ya Allah..
Jauhkanlah aku dari perkara yang bisa membuat aku lupa kepada-Mu..
Aku semakin mengerti bahwa jarak ini bukan untuk menghukumku..
Tapi Jarak ini untuk Menjaga aku dan dia..

- Dengan ‘jarak’ ini..Aku dan dia berjanji untuk berubah menjadi lebih baik..

- Dengan jarak ini..Aku dan dia berjanji untuk Memperbaiki cinta kepada Ilahi..

- Dengan jarak ini..Aku dan dia berjanji untuk Mencintai Pencipta kami lebih dari segalanya..

- Dengan jarak ini..Aku dan dia berjanji untuk Mendalami ajaran Islam...

- Dan Dengan jarak ini juga..Aku dan dia yakin andai tiba saatnya nanti..Aku dan dia akan lebih siap untuk melayari semua ini dengan jalan yang diridhai..

Terima kasih ya Allah...
Karena memberi peluang kepadaku melalui jalan-Mu ini..

Terima kasih Yaa Rabbi..
karena memberikan jarak itu kepada aku dan dia......

Minggu, 27 Mei 2012

Hati

Hati adalah sumber ilham dan pertimbangan, tempat lahirnya cinta dan benci, keimanan dan kekufuran, taubat, ketenangan dan kebimbangan. Hati juga sumber kebahagiaan jika kita mampu membersihkannya. Namun sebalknya, ia merupakan sumber bencana jika kita gemar menodainya. Aktivitas yang dilakukan sering berpengaruh pada lurus atau bengkoknya hati. Abu Hurairah r.a. berkata, "Hati adalah raja, sedangkan anggota badan adalah tentara. Jika raja itu baik, maka akan baik pula lah tentaranya. Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tentaranya".

 Mari kita mulai menjaga hati kita. Menjaga dari segala yang dapat membuatnya keruh bahkan rusak. Mari kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semoga Allah Swt selalu melindungi kita dari hal-hal yang dapat membuat kita terjerumus ke jalan yang salah. Aamiin :)

Senin, 30 Januari 2012

Arti Warna Lingkaran Pada Kemasan Obat

   Sebagai pengetahuan dasar bagi kita yang seringkali memakan obat namun tidak mengerti arti tanda dalam kemasan, termasuk kandungan yang ada didalamnya. artikel ini menjelaskan secara ringkas sekelumit tentang obat dan kemasannya.
   Obat-obat yang dijual di pasaran dilengkapi dengan kode berupa lingkaran berwarna pada kemasannya. Masing-masing warna mengindikasikan ketentuan yang berbeda.

LINGKARAN BERWARNA
Lingkaran hijau
Obat-obatan dengan tanda lingkaran hijau mengindikasikan bahwa obat ini dapat dibeli bebas di pasaran. Yang
termasuk dalam golongan ini antara lain, vitamin, oralit, pedialit dan sebagainya.

Lingkaran biru
Lingkaran biru yang terdapat dalam kemasan obat mengindikasikan bahwa obat ini dijual bebas terbatas. Maksudnya, meski bisa dibeli tanpa resep dokter, tapi aturan pakai dan efek sampingnya harus menjadi perhatian. Penggunaannya pun harus sesuai dengan indikasi yang tertulis pada kemasannya. Yang termasuk dalam golongan lingkaran biru antara lain obat batuk dan obat demam.

Lingkaran merah
Lingkaran merah menunjukkan bahwa obat tersebut termasuk golongan obat keras yang harus diresepkan dokter. Yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik, obat-obat hormonal dan sebagainya.

KANDUNGAN OBAT
BATUK
Obat batuk yang dijual di pasaran umumnya termasuk golongan lingkaran biru atau dijual bebas terbatas. Biasanya obat batuk dikombinasikan dengan obat pilek, meski ada juga yang dijual khusus untuk mengatasi batuk saja. Kandungan yang terdapat di dalamnya, antara lain:
  • Bromhexsin : Berfungsi sebagai pengencer dahak.
  • Dextrometrofan : Berfungsi sebagai antibatuk.
  • Ambroxsol : Berfungsi sebagai mukolitik dan sekretolitik atau pengencer dahak. Bila dahak bisa dikeluarkan dari saluran pernapasan, anak akan merasa lega karena napasnya tidak terhambat lagi.
Meski obat batuk ini dengan mudah dibeli di pasaran, tapi mengingat obat ini digolongkan dalam lingkaran biru, sebaiknya orang tua tidak gegabah memberikannya. Saat anak batuk, sebagai langkah pertama sebaiknya mintalah ia untuk minum air hangat banyak-banyak.
 
PILEK
Sama halnya dengan batuk, obat-obatan untuk mengatasi pilek biasanya termasuk golongan lingkaran biru atau dijual bebas terbatas. Sebagai wujud kehati-hatian, sebaiknya orang tua memahami zat apa saja yang terkandung dalam obat pilek, yaitu:
  • Decongestan : Fungsinya mengatasi hidung tersumbat. Umumnya untuk obat pilek anak, decongestan yang dicampurkan adalah jenis pseudoefedrin.
  • Antihistamin : Fungsinya untuk mengatasi alergi termasuk bersin-bersin. Antihistamin yang biasa digunakan adalah CTM, defenhidramin, loratadin, citirizin.
DEMAM
Demam atau naiknya suhu tubuh anak harus diwaspadai. Apalagi kalau ada riwayat panas demam diikuti kejang. Lantaran itu banyak dokter yang menyarankan orang tua untuk menyediakan obat penurun panas di rumah. Kandungan obat penurun panas adalah:
  • Analgetik : Fungsinya untuk menghilangkan rasa sakit pada sendi dan nyeri. Yang termasuk dalam golongan analgetik adalah aspirin, ibuprofen.
  • Antipiretik : Fungsinya untuk menurunkan panas. Umumnya zat yang digunakan adalah paracetamol.
Khusus bagi anak yang mempunyai riwayat kejang, biasanya dokter menyarankan untuk menyediakan stesolit yang di dalamnya terkandung diasepam sebagai zat antikejang. Obat ini harus dibeli dengan resep dokter karena dosisnya disesuaikan kondisi masing-masing anak.

DIARE
  • Becarbon : Fungsinya menyerap dan mengeluarkan kembali.
  • Coulin dan Pektin : Fungsinya menyerap.
  • Aktifited Aktapolid : Untuk pengobatan simtomatik, seperti rasa mulas, perih, kembung.
ZAT-ZAT TAMBAHAN LAINNYA
  • Pewarna : Biasanya digunakan carmin atau indigo.
  • Perasa : Ekstrak rasa buah, seperti stroberi, jeruk, vanila dan sebagainya.
  • Pemanis : Sakarin, equal, atau gula pasir biasa.
  • Aroma : Menthol, mint, aroma buah dan sebagainya.
Zat-zat tambahan tersebut aman dikonsumsi, sebab dalam proses perizinannya, lembaga-lembaga yang berwenang akan mengawasinya dengan ketat sebelum meloloskannya. Apalagi zat-zat tersebut jumlahnya sangat sedikit alias tidak signifikan. Pasalnya, zat tambahan tersebut tidak boleh mengurangi “keampuhan” dan fungsi utama obat tersebut.

 

  

Senin, 16 Januari 2012

Cinta Sejati

Di ambil dari beberapa artikel-artikel yg pernah saya baca :)

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai,
Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat,
Itulah kesempatan

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan ,
itu kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan ,
Itupun adaah kesempatan .

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut,
Bahkan dengan segala kekurangannya,
Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi,
Itu adalah pilihan .

Bahkan ketika kita menyedari bahwa masih ramai orang lain
Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya,
Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik,
Datang bagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.
Pilihan yang kita lakukan.


bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.
Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.
Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.

bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?


Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:
Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah
Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku?
Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita
Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku.
Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya,
Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.
Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.
Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.
Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”
Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:
يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.
“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)
Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?
Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.
Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?
Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره
“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:
كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ
Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).
Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102
“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)
Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.
Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه
“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan pada hadits lain beliau bersabda:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.
الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67
“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)
Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.
Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.
Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku…
Wallahu a’alam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.

Kamis, 12 Januari 2012

Cinta Sepanjang Masa

Ia adalah wanita yang terus hidup dalam hati suaminya sampaipun ia telah meninggal dunia. Tahun-tahun yang terus berganti tidak dapat mengikis kecintaan sang suami padanya. Panjangnya masa tidak dapat menghapus kenangan bersamanya di hati sang suami. Bahkan sang suami terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Sang suami terus mencintainya dengan kecintaan yang mendatangkan rasa cemburu dari istri yang lain, yang dinikahi sepeninggalnya. (Mazin bin Abdul Karim Al Farih  dalam kitabnya Al Usratu bilaa Masyaakil)

Suatu hari istri beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain (yakni ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha) berkata, “Aku tidak pernah cemburu kepada seorang pun dari istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti cemburuku pada Khadijah, padahal aku tidak pernah melihatnya, akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyebutnya.” (HR. Bukhari)
Ya, dialah Khadijah bintu Khuwailid bin Asad bin ‘Abdul ‘Uzza bin Qushai. Dialah wanita yang pertama kali dinikahi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bersamanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membina rumah tangga harmonis yang terbimbing dengan wahyu di Makkah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menikah dengan wanita lain sehingga dia meninggal dunia.
Saat menikah, Khadijah radhiyallahu ‘anha berusia 40 tahun sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berusia 25 tahun. Saat itu ia merupakan wanita yang paling terpandang, cantik dan sekaligus kaya. Ia menikah dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tak lain karena mulianya sifat beliau, karena tingginya kecerdasan dan indahnya kejujuran beliau. Padahal saat itu sudah banyak para pemuka dan pemimpin kaum yang hendak menikahinya.
Ia adalah wanita terbaik sepanjang masa. Ia selalu memberi semangat dan keleluasaan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mencari kebenaran. Ia sendiri yang menyiapkan bekal untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat beliau menyendiri dan beribadah di gua Hira’. Seorang pun tidak akan lupa perkataannya yang masyhur yang menjadikan Nabi merasakan tenang setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali yang pertama, “Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Karena sungguh engkau suka menyambung silaturahmi, menanggung kebutuhan orang yang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya, menjamu dan memuliakan tamu dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran.” (HR. Muttafaqun ‘alaih) (Mazin bin Abdul Karim Al Farih  dalam kitabnya Al Usratu bilaa Masyaakil)
Pun, saat suaminya menerima wahyu yang kedua berisi perintah untuk mulai berjuang mendakwahkan agama Allah dan mengajak pada tauhid, ia adalah wanita pertama yang percaya bahwa suaminya adalah utusan Allah dan kemudian menyatakan keislamannya tanpa ragu-ragu dan bimbang sedikit pun juga.
Khadijah termasuk salah satu nikmat yang Allah anugerahkan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia mendampingi beliau selama seperempat abad, menyayangi beliau di kala resah, melindungi beliau pada saat-saat yang kritis, menolong beliau dalam menyebarkan risalah, mendampingi beliau dalam menjalankan jihad yang berat, juga rela menyerahkan diri dan hartanya pada beliau. (Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury di dalam Sirah Nabawiyah)
Suatu kali ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah beliau menyebut-nyebut Khadijah, “Seakan-akan di dunia ini tidak ada wanita lain selain Khadijah?!” Maka beliau berkata kepada ‘Aisyah, “Khadijah itu begini dan begini.” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat Ahmad pada Musnad-nya disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “begini dan begini” adalah sabda beliau, “Ia beriman kepadaku ketika semua orang kufur, ia membenarkan aku ketika semua orang mendustakanku, ia melapangkan aku dengan hartanya ketika semua orang mengharamkan (menghalangi) aku dan Allah memberiku rezeki berupa anak darinya.” (Mazin bin Abdul Karim Al Farih  dalam kitabnya Al Usratu bilaa Masyaakil)
Karenanya saudariku muslimah, jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu maka sertailah dia dalam mencintai dan menegakkan agama Allah, sertailah dia dalam suka dan dukanya. Jadilah engkau seperti Khadijah hingga engkau kelak mendapatkan apa yang ia dapatkan. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, Jibril mendatangi nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah, inilah Khadijah yang datang sambil membawa bejana yang di dalamnya ada lauk atau makanan atau minuman. Jika dia datang, sampaikan salam kepadanya dari Rabb-nya, dan sampaikan kabar kepadanya tentang sebuah rumah di surga, yang di dalamnya tidak ada suara hiruk pikuk dan keletihan.”
Saudariku muslimah, maukah engkau menjadi Khadijah yang berikutnya?

*copas

Selasa, 10 Januari 2012

Tulang Rusuk Siapakah Ini???

Saat di dalam hati ini mulai terbersit tanya
“tulang rusuk siapakah diri ini?!”
Tapi tertahan erat hanya di hati kecil nan dalam
Hingga perih mulai kurasa
Namun segerah kubalut dengan jawabku sendiri
“hanya Allah-lah yang tahu”
Saat tanya selanjutnya pun mulai terurai di otak
“kenapa dia sang pangeranku tak mencari rusuk bengkoknya yang hilang??
Begitu sulitkah baginya temukanku??
Kurang ikhtiarkah dia.., kurang berdo’akah..??
Mungkinkah dia tak sadar telah kehilangan rusuknya??
Atau mungkinkah dia benar-benar tak butuhkan rusuk bengkok ini??
Atauuuu.., cukup-cukup…
Akupun segerah menyimpul tanya-tanya putus asa itu dengan jawab,,
“tak usah bersuudzon..
Semua tersebab Allah belum izinkan terjadi”
Dan teringatlah betapa Allah..
telah gariskan sang pangeran teruntukku
Pangeranku sibuk berbenah diri sepertiku
pangerankupun tengah menantiku
pun mulai mempersiapkan segalanya
untuk menyambut kehadiranku di sisinya”
Akupun tersadar.., kupahami
bahwa Allah juga tlah sediakan waktu
tuk pemutaran episode yang ternantikan olehku dan pangeranku
Teryakinkan diri,,
betapa semua akan terasa indah pada waktunya
Jika Allah izinkan,,
kelak semua terjadi dengan hikmat
penuh ridlo.., rahmat.., barokahNya

Tulang Rusuk yang Hilang

  Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. Ya, tentang cinta.
Dara : “Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?”
Raka : “Kamu dong?”
Dara : “Menurut kamu, aku ini siapa?”
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”
  Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat.  Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.
  Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak, “Kamu nggak cinta lagi sama aku!” Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!” Tiba-tiba Dara menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar. Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing. ”
  Lima tahun berlalu….. Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya.
  Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.
  Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka saling tak mau lepas.
Raka : “Apa kabar?”
Dara : “Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?”
Raka : “Belum.”
Dara : “Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.”
Raka : “Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu. “Good bye….”
  Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan, dan meninggal dunia. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
“Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal”

Hanya Cinta yang Bisa

Ku pikir ku tak pernah pantas untuk bahagia
Sejak kau pergi dalam ketidaktahuanku
Kini kau kembali membawa bingkisan kebahagiaan
yang aku ingat pernah kau curi dariku dulu
Kau tawarkan lagi untukku

Ku sadari bukan hanya kau kembalikan mimpiku
Hadirmu kini membuatku percaya lagi
Bahkan lebih indah dari mimpi-mimpiku

Hanya cinta yang bisa menaklukkan dendam
Hanya kasih sayang tulus yang mampu menyentuh
Hanya cinta yang bisa mendamaikan benci
Hanya kasih sayang tulus yang mampu menembus ruang dan waktu

Jangan lagi kau pergi dari hidupku
Takkan mudah untukku bila sendiri
Biar kita miliki rasa bahagia
Ingin selalu bersama
Di dalam ruang dan waktu

Jumat, 06 Januari 2012

Tanda-tanda Cinta Sejati

1. Orang yang mencintai kamu tidak akan pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kamu, yang ia tahu dimatanya hanya ada kamu satu-satunya.
2. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya, dimatanya kamu selalu yang tercantik/tertampan walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan.
3. Orang yang mencintai kamu selalu ingin tahu tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tahu kegiatan kamu.
4. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan sms seperti "selamat pagi", "selamat hari minggu", "selamat tidur", walaupun kamu tidak pernah membalas pesannya.
5. Kalau kamu berulang tahun dan kamu tidak mengundangnya, setidaknya ia akan telpon untuk mengucapkan selamat atau mengirim sms.
6. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa setiap detailnya, karena saat itu adalah sesuatu yang berharga untuknya.
7. Orang yang mencintai kamu selalu mengingat tiap kata" yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata" yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya.
8. Orang yang mencintai kamu akan belajar menyukai lagu-lagu kesukaanmu, bahkan mungkin meminjam CD/kaset kamu, karena ia ingin tau kesukaanmu, kesukaanmu kesukaannya juga.
9. Kalau terakhir kali ketemu, kamu sedang sakit flu, terkilir, atau sakit gigi, beberapa hari kemudian ia akan mengirim sms atau menelponmu dan menanyakan keadaanmu. Karena ia mengkhawatirkanmu.
10. Kalau kamu bilang akan menghadapi ujian ia akan menanyakan kapan ujian itu dan saat harinya tiba ia akan mengirimkan sms "Good Luck" atau menelponmu untuk menyemangati kamu.
11. Orang yang mencintai kamu akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu adalah sesuatu yang biasa, tapi itu ialah suatu barang yang istimewa buat dia.
12. Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat, saat berbicara ditelpon dengan kamu,sehingga kamu menjadi bingung. saat itu ia merasa gugup karena kamu telah mengguncang dunianya.
13. Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada didekatmu dan ingin menghabiskan hari"nya denganmu.
14. Jika suatu saat kamu harus pindah ke kota lain untuk waktu yang lain, ia akan memberikan nasehat supaya kamu waspada dengan lingkungan yang bisa membawa pengaruh buruk bagimu.
15. Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih.
16. Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal" konyol seperti menelponmu 100x dalam sehari, atau membangunkanmu ditengah malam karena ia mengirim sms atau menelponmu. Karena saat itu ia sedang memikirkan kamu.
17. Orang yang mencintai kamu kadang merindukanmu dan melakukan hal" yang membuat kamu jengkel atau gila, saat kamu bilang tindakannya membuatmu terganggu, ia akan meminta maaf dan tak akan melakukannya lagi.
18. Jika kamu memintanya mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dengan sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia.
19. Kalau kamu melihat "handphone"nya maka namamu akan menghiasi sebagian besar inboxnya. Ya, ia masih menyimpan pesan dari kamu walaupun pesan itu sudah kamu kirim sejak berbulan" bahkan bertahun" yang lalu.
20. Dan jika kamu menghindarinya atau memberi aksi penolakan, ia akan menyadarinya dan menghilang dari kehidupanmu walaupun hal itu membunuh hatinya. Karena yang ia inginkan hanyalah kebahagiaanmu. 
21. Jika suatu saat kamu merindukannya dan ingin memberinya kesempatan, ia akan ada disana menunggumu karena ia tak pernah mencari orang lain. Ya, ia selalu menunggumu.