Selasa, 29 Januari 2013

Lelaki Bagai Sebuah Pohon dan Wanita Ibarat Rumputnya

Dalam sebuah posting blog, saya pernah menemukan sebuah kalimat,
"Pria ibarat pohon besar. Tinggi dan kuat luar biasa. Dan wanita adalah rumput yang lembut dan penuh kasih. Ketika ada badai, pohon bisa bertahan. Tetapi setelahnya, dia akan tumbang. Disaat itulah, rumput yang kelihatan kecil dapat merangkul pohon yang besar ketika dia jatuh, dapat mendukung kebutuhan si pohon, dan selalu bisa berada disekitar pohon dalam musim apapun"

Wanita itu bisa mengisi kekosongan hati pria.
Wanita bisa membuat hidup pria lebih berarti dan lebih berwarna.
Dan wanita bisa mendampingi pria menjalani kerasnya dunia.
(ingatkan? "Dibalik kesuksesan seorang pria, pasti ada wanita hebat disisinya")

Allah telah memberikan kekuatan pada wanita, karena ditangannya akan terlahir seorang penerus.
Anak yang hebat terlahir dari kehebatan seorang Ibu yang mengasuh, mendidik, dan membesarkannya dengan baik. 
"Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (Q.S. Ali Imran 3:14)

Lelaki dan wanita saling membutuhkan dan saling melengkapi seperti halnya kedua orang tua kita ^.^

Sabtu, 08 Desember 2012

Menggenggam Harapan

   Sepasang suami istri menggelar dagangannya di trotoar jalan. Saat itu petang turun terburu-buru. Lampu jalan tak cukup terang menerangi dagangan mereka. Di kanan kiri tumpukan puing-puing bongkaran pasar mengepung. Di depan, berlalu-lalang kendaraan dan langkah-langkah cepat. Siapa pula yang tertarik membeli? Namun, mereka berdua silih berganti menyapa dan menawarkan dagangan. Kaos anak warna-warni, Setangan sebungkus tiga, Rok kecil, dan entah apa lagi. "Wahai suami istri pedagang, mengapa kalian yakin ada yang membeli dagangan itu. Bagaimana kalian bisa menjajakan barang di keremangan dan keriuhan seperti ini?"
   
   "Kami tak kehilangan harapan", begitu jawabnya. "Itulah satu-satunya kekuatan kami. Kami tidak tahu apa dan bagaimana membesarkan usaha ini, namun kami tahu harapan takkan pernah meninggalkan mereka yang menggenggamnya." Berterima-kasihlah pada orang-orang kecil yang memberikan teladan dan menebarkan harapan perbaikan hidup pada kita. Mereka tiang penyangga yang menahan langit dari keruntuhan. Mereka peredup terik mentari kehidupan yang adakalanya terasa panas membakar.